Didalam koneksi antar materi ini ini
mengukur 3 (tiga) aspek yang terdiri dari:
A. Pemikiran reflektif terkait pengalaman belajar
Indikator:
Dalam refleksinya, CGP
menyampaikan poin-poin berikut:
- 1. pengalaman/materi pembelajaran yang baru saja diperoleh
- 2. emosi-emosi yang dirasakan terkait pengalaman belajar
- 3. apa yang sudah baik berkaitan dengan keterlibatan dirinya
dalam proses belajar
- 4. apa yang perlu diperbaiki terkait dengan keterlibatan dirinya
dalam proses belajar
- 5. keterkaitan terhadap kompetensi dan kematangan diri pribadi
Pada modul kali ini saya
mendapatkan pengalaman untuk mempelajari materi yang sangat bagus sekali. Disini saya mempelajari modul tentang
coaching untuk supervisi akademik. Pada materi ini, saya diajarkan tentang apa
itu coaching, alur coaching yang baik, serta manfaat dari coaching tersebut.
Awal saya mempelajari materi
tentang coaching ini saya merasakan kebingungan yang sangat mengenai apa itu
coaching, karena sejujurnya saya belum pernah tahu dan mengerti bagaimana cara
melakukan coaching. Sempat timbul rasa khawatir dalam diri saya, apakah saya
akan paham materi ini dengan baik. Namun saya percaya bahwa saya tidak
sendirian dalam mempelajari modul ini, teman-teman yang lain pun saya rasa juga
baru pertama kali mempelajari materi ini. Sehingga saya yakin bahwa mereka juga
akan merasakan hal yang sama dengan saya. Setelah timbul rasa percaya dalam
diri saya bahwa saya mampu untuk mempelajari modul ini dengan baik, timbul rasa
optimis dalam hati saya. Dan akhirnya saya senang karena apa yang saya ragukan
untuk paham akhirnya sedikit-sedikit menjadi paham dengan bimbingan
fasilitator, pengajar praktik dan instruktur yang memberikan penguatan dalam
pemahaman materi ini.
Yang sudah baik adalah saya mampu
melakukan praktik coaching bersama teman2 CGP lain dengan mempraktekkan diri
sebagai seorang coach, choacee ataupun observer baik via daring ketika ruang
kolaborasi maupun luring dalam demonstrasi kontekstual.
Yang perlu diperbaiki dari diri
saya adalah bagaimana saya mampu menyelam lebih dalam ketika melakukan
identifikasi masalah pada choachee dan menyampaikan pertanyaan yang berbobot.
Keterampilan coaching memberikan
saya pengalaman dan ilmu baru bagaimana menyelesaikan masalah yang ada pada
orang lain tanpa harus menggurui dan membuatnya merasa malu. Tentunya ini akan
bermanfaat sekali ketika nanti dipraktekkan ketika sebagai pemimpin
pembelajaran dan bertindak sebagai supervisor akademik.
B.
Analisis untuk
implementasi dalam konteks CGP
Indikator:
Dalam refleksinya, CGP menyampaikan analisis terkait
topik dengan indikator sebagai berikut:
- 1.
memunculkan
pertanyaan kritis yang berhubungan dengan konsep materi dan menggalinya lebih
jauh
- 2.
mengolah materi yang
dipelajari dengan pemikiran pribadi sehingga tergali wawasan (insight) baru
- 3.
menganalisis
tantangan yang sesuai dengan konteks asal CGP (baik tingkat sekolah maupun
daerah)
- 4. memunculkan alternatif solusi terhadap tantangan yang
diidentifikasi
Seringkali seorang guru merasa
takut ketika akan dilakukan supervisi dalam pembelajaran sehingga kadang timbul
perasaan dalam dirinya bahwa ini adalah penilaian yang membuat dirinya merasa
tertekan ketika mengajar. Namun dalam coaching supervisi akademik seorang
supervisor tidak akan lagi menjadi seorang yang menakutkan bagi seorang guru,
melainkan menjadi mitra bagi dirinya sehingga proses pengembagan guru akan
menjadi baik.
Coaching dalam supervisi akademik
akan membuat guru memaksimalkan potensi yang ada pada dirinya, dan melakukan
pembelajaran yang berpihak pada siswa. Proses coaching yang dilakukan akan
menambah kemitraan antara guru dan supervisornya.
Tantangan yang mungkin dihadapi
adalah bagaimana merubah mindset dalam diri kita dari menganggap supervisi sebagai
sebuah penilaian menjadi supervisi menjadi sebuah pengembangan diri. Kemudian membuat
Susana yang bersahabat dan adanya kemitraan antara atasan dan bawahan sehingga
guru akan semakin berkembang.
Sulusinya adalah dengan melakukan
sosialisi mengenai konsep coaching dalam supervisi akademik kepada rekan
sejawat, atasan, komunitas belajar, MGMP, maupun yang lainnya melalui diskusi,
berbagi praktik baik, video atupun modul yang bisa diakses oleh siapa saja.
C. Membuat keterhubungan
Indikator:
Refleksi yang CGP buat
memunculkan koneksi dari pembelajarannya dengan poin-poin berikut:
- 1. pengalaman masa lalu
- 2. penerapan di masa mendatang
- 3. konsep atau praktik baik yang dilakukan dari modul lain yang
telah dipelajari
- 4. informasi yang didapat dari orang atau sumber lain di luar
bahan ajar PGP.
Sebelumnya saya belum tahu apa
itu coaching, yang saya tahu coach adalah seorang pelatih dalam dunia olahraga.
Pengalaman saya dalam supervisi akademik adalah hanya pada sebatas penilaian
kinerja guru saja.
Yang akan saya lakukan adalah
saya akan menerapkan prinsip coaching ini terhadap orang lain, baik teman
ataupun siswa sehingga bisa mengembangkan potensi mereka lebih maksimal lagi.
Pada modul 2.1 saya mempelajari
tentang pembelajaran berdiferensiasi yang mengakomodir kebutuhan belajar siswa
untuk mengembangkan potensi dirinya, sedangkan pada modul 2.3 ini bertujuan
memaksimalkan potensi diri dan juga menyelesaikan masalah yang ada dalam
dirinya tersebut. Sedangkan pada modul 2.2 mempelajari tentang pembelajaran
berbasis social emosional, yang salah satunya adalah kesadaran diri. Praktik
mainfullness dapat diterapkan untuk mendukung kompetensi inti coaching, yakni
adanya kehadiran penuh, mendengarkan aktif, dan melontarkan pertanyaan
berbobot.
Informasi yang didapat dari orang atau sumber lain di luar
bahan ajar PGP adalah melalui Media Online terutama dari youtube.com, fasilitator,
Pengajar praktik, teman CGP lain, maupun rekan guru penggerak yang sudah lulus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar