Breaking

Jumat, 27 September 2019

Memahami Asmaul Husna

                    

Bab I
Pendahuluan

1.2  Latar Belakang


Asma’ul Husna merupakan nama-nama lain dari Allah SWT, tidak hanya sekedar nama saja akan tetapi sekaligus menjelaskan mengenai sifat-sifat Allah SWT. Asma’ul Husna berjumlah 99 dan hanya milik Allah SWT. Asma’ul Husna juga merupakan salah satu cara untuk mengetahui dan mengenal Tuhan dalam agama Islam yaitu Allah SWT dengan segala kesempurnaan-Nya. Seorang muslim tentu yakin dan beriman bahwa Allah SWT benar-benar ada akan tetapi belum tentu seseorang yang percaya juga mengenal Tuhan-Nya dengan baik. Seorang yang beragama Islam serta mengakui bahwa Allah SWT itu ada belum tentu menjadikan dirinya menjadi pribadi yang baik dan benar sebagaimana yang dikehendaki Allah SWT. Hal ini dapat dilihat bahwa di negara Indonesai ini masih banyak orang-orang yang beragama Islam tetapi sikap dan perilakunya belum mencerminkan akhlak seorang muslim yang baik dan benar, contohnya seperti para koruptor, pembunuh, pelaku asusila dan lain-lain. Bahkan tidak hanya orang dewasa akan tetapi juga banyak anak-anak yang melalukan perbuatanperbuatan yang menyimpang norma dan moral. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan anak-anak terhadap Tuhan dan agamanya serta banyaknya pengaruhpengaruh buruk yang terus berdatangan seiring dengan kemajuan teknologi dan komunikasi saat ini. Mengenal Tuhan dengan baik akan memunculkan nilai-nilai dasar yang harus dimiliki oleh seorang muslim pada pribadi dirinya. Oleh sebab itu, Rasulullah Saw dalam sebuah hadist telah bersabda : “Barangsiapa yang mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya, dan barangsiapa yang mengenal Tuhannya maka ia akan mengenal dirinya.” (HR. Al-Hakim) Berdasarkan keterangan tersebut, maka mengenalkan Asma’ul Husna sangatlah penting karena dengan mengetahui dan memahaminya dapat dengan baik mengenal Allah SWT sebagai Tuhan dan juga akan mengenal baik dirinya sendiri 2 yaitu seorang yang harus mencerminkan pribadi yang baik dan benar sebagaimana yang dikehendaki Tuhannya dengan menjadi Insan Kamil (manusia yang sempurna) yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw. Oleh karena itu, pentingnya mengenalkan Asma’ul Husna dan nilai-nilainya sejak kecil agar menumbuhkan keingintahuan untuk terus belajar mengenal dan memahami Allah SWT dalam agama Islam, sehingga kelak setelah dewasa menjadi pribadi yang berkahlak mulia sebagaimana yang dijelaskan dalam AlQur’an dan Sunnah Rasul Saw. Dengan mengenalkan Asma’ul Husna sejak kecil diharapkan anak akan mengetahui jati diri anak-anak dengan baik sehingga tercipta pribadi yang baik pula serta akan membuat anak-anak semakin beriman dan cinta kepada Allah SWT. Akan tetapi tidaklah mudah mengenalkan Asma’ul Husna yang menjelaskan Allah SWT yang ghoib kepada anak-anak, maka dari itu perlu di informasikan melalui media informasi yang diimbangi pemahaman akan Asma’ul Husna yang dapat menarik perhatian atau minat anak-anak agar dapat mudah dipahami.





Bab 2
Pembahasan


2.1. Pengertian Asmaul Husna

Asmaul husna ada dua kata singkat tetapi memoliki makna yang dalam dan luas , Asmaul Husna adalah nama nama baik dan indah bagi Allah Swt, didalamnya mengandung sifat sifat kesempurnaan , kemuliaan dan keagungan Allah Swt , para ulama telah banyak menulis buku yang membahas dan menggali makna yang terkandung dalam Asmaul Husna, hal ini menunjukkan betapa Asmaul Husna mengandung samudra nilai yang penting. Ketika kita meminta sesuatu hajat kepada Allah , kita panggil Allah dengan Asmaul Husna yang menunjukan bahwa Allah bisa mengabulkan permintaan kita karena memang Allah Swt memiliki hal tersebut, misalnya : Ketika meminta rezeki dalam doa kita , kita panggil allah swt dengan asmaul husna Ya Rozzzaq (wahai dzat yang maha pemberi rezeki) Ya Ghoni ( wahai dzat maha kaya) Ya Mughni (wahai yang maha memakmurkan ) Di samping itu dalam masyarakat islam ketika memberi nama anak yang baru lahir, sangat baik dan sangat di anjurkan jika memberi nama anak tersebut dengan asmaul husna yang memiliki arti dan makna yang bisa di teladani manusia , tentu dengan syarat di depan asmaul husna tersebut diawali dengan kata ‘abdun , yang artinya hamba Allah,misalnya abdur Rahim (hamba dzat yang maha pengasih ).

2.2  Memahami Asmaul Husna ( al-karim, al-mu’min, al-wakil, al-matin, al-jami’ al-adl, dan al-akhir)


                        I.                     Al-karim ( الكريم ) Al-karim artinya yang maha mulia ,Allah adalah dzat yang maha sempurna dengan kemuliaannya , dia terbebas dari perbuatan negatif dari makhluk-makhluknya. Karena perbuatan negatif makhluk,sama sekali tidak akan memengaruhi dan mengurangi kemuliaan Allah Swt. Semua telah ditentukan rizkinya oleh Allah Swt , jangankan manusia binatangpun telah Allah sediakan rizkinya masing-masing, hewan diberi makan dan tempat tinggal sesuai dengan karakter dan habitatnya oleh Allah Swt. Yang Artinya : Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).

                      
Al-mukmin. Al-mu’min artinya yang maha memberi keamanan , Allah Swt adalah satu satunya dzat yang menjadi sumber rasa aman dan keamanan ketika kita berdoa kepada Allah dengan nama Al-Mu’min berarti ia memohon diberi keamanan , di hindarkan dari fitnah , bencana dan siksa . mu’min yang sejati adalah mu’min yang mengharap keamanan dari Allah Swt tidak meminta keamanan dan perlindungan dari selain allah swt , dialah uyang maha memberikan keamanan . Imam Al-Ghozali mengartikan Al-Mu’min adalah dengan dikembalikannya rasa aman dan keamanan ditutupnya segala jalan yang menimbulkan rasa takut rasa aman akan tergambar pada saat seorang manusia mengalami ketakutan , didalam asmaul husna Al-Mu’min terdapat kekuatan yang maha dasyat dan luar biasa , didalamnya terdapat pertolongan , perlindungan , dan jaminan. Allah swt berfirman yang artinya : “ Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, yang Maha Suci, yang Maha Sejahtera, yang Mengaruniakan Keamanan, yang Maha Memelihara, yang Maha perkasa, yang Maha Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.”

                   III.                     Al-wakil ( الوكيل )
Al-wakil berarti yang maha mewakili dialah wakil yang mutlak , dialah yang mengurusi segala sesuatu yang menjadi urusan hambanya di samping itu dia juga menjadikan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh umat manusia, hanya allah yang dapat memudahkan makhluknya dari kesusahan yang di hadapinya. Dalam kitab suci Al – qur’an, asmaul husna Al – wakil disebut di beberapa tempat, yaitu: Q.S. Ali-imron/3 ayat 173; Q.S An-nisa/4 ayat 81; Q.S Al-An’am/6 ayat102; Q.S Yusuf/12 ayat 66; Q.S Al-Qosos/28 ayat 28; Q.S Az-zumar/39 ayat62; Q.S An-nisa/4 ayat 171; Q.S Al-isra/17 ayat 65; Q.S AL-ahzab/33 ayat 31; Q.S Al-ahzab/33 ayat 48; Q.S Al-muzzammil/73 ayat 9.

                   IV.                     Al-Matin ( المتين )
Kata al-matin merupakan kata sifat yang diambil dari kata matn yang berarti kukuh dan kuat. Al-matin brarti Yang Mahakukuh Allah adalah Zat yang mempunyai kekuatan sempurna. Kekuatan-Nya terbatas dari kelemahan.Kekuatan-Nya yang kukuh tidak bisa digoyahkan oleh makhluk-Nya.Kekuatan-Nya berdiri sendiri dan tiada yang membantu dalam kekuatan. Dalam kitab suci Al-Qur’an,kata Matin ditemukan sebanyak tiga kali, yaitu dua ayat menyifati rencana Allah,dan satu ayat menyifati Allah,yaitu Q.S.al-A’raf/7:183, Q.s al-Qalam/68:45,dan Q.S. az-Zariyat/51:58: Artinya: Sesungguh Allah, Dialah pemberi rizqi yang mempunyai kekuatan lago sangat kukuh. (Q.S Az-zariyat/51 : 58) Ayat tersebut menegaskan bahwa Allah SWT. Mempunyai sifat yang sangat kukuh, tidak bisa di pengaruhi yang lain dan tidak ada pula yang bisa mengubah qudrah dan iradah Allah SWT.

                V.  Al-Jami(الجامع )
dipermakaman maupun mereka yang mati secara tidak wajar seperti mati tenggelam, dimakan binatang buas, dan lain sebagainya. Semua akan di himpun oleh Allah mulai dari manusia yang pertama sampai manusia yang terakhir nanti. Dalam kitab suci Al-qur’an, Asma’ul husna Al-jami’ diebutkan dalam beberapa tempat, yaitu , Q.S al-imran / 3 : 9; Q.S. An-nisa’/4 : 87, 140, 172 ; Q.S. Yunus/10: 28, 45; Q.S.Al-isra’/17: 97; Q.S. Maryam/19: 85; Q.S. Taha/20: 102 ; Q.S. An-nur/25: 43; Q.S. Saba’/34: 26, 40; Q.S. Al-jasiyah/45: 26. Allah-lah yang menghidupkan manusia, Allah pula yang akan mematikan, kemudian Allah pula yang akan mengumpulkan semua manusia, mulai manusia yang pertama sampai manusia yang terakhir pada hari kiamat nanti. Hal ini ditegaskan sebagaimana dalam ayat berikut ini yang artinya : Katakanlah: "Allah-lah yang menghidupkan kamu kemudian mematikan kamu, setelah itu mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya; akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Orang-orang yang berdosa (mujirimin) akan dikumpulkan oleh Allah dengan muka yang sedih, biru muram,karena mereka harus menjalani siksaan yang panjang dan amat sedih.

         VI. Al-Adl (العدل )
Al-‘adl berati adil. Maksudnya, Allah SWT. Adalah Zat yang maha adil. Keadilan Allah Swt. Terhadap mahlik-Nya meliputi segala hal, baik menyangkut urusan keduniaan maupun urusan akhirat. Allah Swt memberi rizqi kepada setiap mahluk asalkan mau berusaha. Demikian pula dalam hal ibadah. Allah Swt. Tidak penah membedakan cara ibadah antara hamba yang satu dengan hamba yang lain. Semua sama, kaya dan miskin mempunyai kewajiban ibadah yang sama. Dalam kitab suci Al-qur’an kata Al-‘adl disebutkan dibeberapa tempat yaitu: Q.S. Al’imron/3:18; Q.S. An-nisa’/4:58, 135; Q.S. Al-maidah/5:8, 42;Q.S. Al-A’raf/7: 29; Q.S. An-nahl/16: 76, 90; Q.S. Al-mukmin/40: 20; Q.S. Al-hujurat/49: 9; Q.S. At-tin/95: 8 dan masih banyak ayat-ayat yang lainnya yang membahas tentang Adil. Ketika kita memutuskan sebuah persoalan oleh allah swt. Kita diperintahkan untuk memutuskan dengan adil, tidak boleh berat sebelah atau berpihak kepada yang salah. ini diatur dalam alquran yang Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat.

           VII. Al-Akhir ( الأخير )
Al-akhir berarti yang maha akhir. Allah swt. Adalah dzat yang maha akhir ( kekal) akhir bag allah tidak ada ujung dan tanpa batas . setelah semua makhluk musnah , allah swt. Akan tetap ada dan tidak akan mengalami kemusnahan . berbneda dengan makhluknya yang akan mengalami kepunahan dan kemusnahan . setiap makhluk akan mengalami akhir baik. Makhluk hidup akan nerakhir dengan kematian . sedangkan , benda mati akan mengalami kepunahan seperti lapuk yang kemudian hancur lebur. Al-akhir adalah dzat yang memiliki sikap kekal dan maha akhir yang tidak ada sesuatu pun setelahnya . ia maha kekal tatkala semua makhluk hancur, maha kekal dengan kekekalannya yang Artinya : “Dialah yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.”

 

Bab 3
Penutup

Kita harus menyakini Asmaul Husna, Allah tentu saja bukan hanya menghafalkannya tetapi juga memahami , merenungi, dan mengaplikasikannya dengan kehidupan sehari-hari dengan cara melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya . pada bab ini kita akan mempelajari tentang Asmaul Husna yang meliputi pemgertian dan memahami Asmaul Husna , penjelasan selengkapnya sebagai berikut Keutamaan asmaul husna ditegaskan oleh Rasulullah Saw dalam Hadist berikut : لله تسعة وتسعون اسما من حفظها دخل الجنة ( رواه مسلم : ۴۸۳۵ ) Artinya : Sesungguhnya Allah Swt mempunyai 99 nama , barang siapa yang menghafalkannya , ia akan masuk surga. (HR. Muslim : 4853) Yang di maksud dengan barang siapa yang menjaganya (من حفظها ) sehingga seseorang bisa masuk surga , yaitu : 1. Menghafalkan dan menguasai Asmaul Husna. 2. Memahami makna dan kandungan yang ada di dalamnya . 3. Menerapka mengaktualisasikan atau mengimplementasikan ajaran atau nilai yang ada di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari.

7 komentar: