Bab I
Pendahuluan
1.2 Latar Belakang
Asma’ul Husna merupakan nama-nama lain dari Allah
SWT, tidak hanya sekedar nama saja akan tetapi sekaligus menjelaskan mengenai
sifat-sifat Allah SWT. Asma’ul Husna berjumlah 99 dan hanya milik Allah SWT.
Asma’ul Husna juga merupakan salah satu cara untuk mengetahui dan mengenal
Tuhan dalam agama Islam yaitu Allah SWT dengan segala kesempurnaan-Nya. Seorang
muslim tentu yakin dan beriman bahwa Allah SWT benar-benar ada akan tetapi
belum tentu seseorang yang percaya juga mengenal Tuhan-Nya dengan baik. Seorang
yang beragama Islam serta mengakui bahwa Allah SWT itu ada belum tentu
menjadikan dirinya menjadi pribadi yang baik dan benar sebagaimana yang
dikehendaki Allah SWT. Hal ini dapat dilihat bahwa di negara Indonesai ini
masih banyak orang-orang yang beragama Islam tetapi sikap dan perilakunya belum
mencerminkan akhlak seorang muslim yang baik dan benar, contohnya seperti para
koruptor, pembunuh, pelaku asusila dan lain-lain. Bahkan tidak hanya orang
dewasa akan tetapi juga banyak anak-anak yang melalukan perbuatanperbuatan yang
menyimpang norma dan moral. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan anak-anak
terhadap Tuhan dan agamanya serta banyaknya pengaruhpengaruh buruk yang terus
berdatangan seiring dengan kemajuan teknologi dan komunikasi saat ini. Mengenal
Tuhan dengan baik akan memunculkan nilai-nilai dasar yang harus dimiliki oleh
seorang muslim pada pribadi dirinya. Oleh sebab itu, Rasulullah Saw dalam
sebuah hadist telah bersabda : “Barangsiapa yang mengenal dirinya, maka ia akan
mengenal Tuhannya, dan barangsiapa yang mengenal Tuhannya maka ia akan mengenal
dirinya.” (HR. Al-Hakim) Berdasarkan keterangan tersebut, maka mengenalkan
Asma’ul Husna sangatlah penting karena dengan mengetahui dan memahaminya dapat
dengan baik mengenal Allah SWT sebagai Tuhan dan juga akan mengenal baik
dirinya sendiri 2 yaitu seorang yang harus mencerminkan pribadi yang baik dan
benar sebagaimana yang dikehendaki Tuhannya dengan menjadi Insan Kamil (manusia
yang sempurna) yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw. Oleh karena itu,
pentingnya mengenalkan Asma’ul Husna dan nilai-nilainya sejak kecil agar
menumbuhkan keingintahuan untuk terus belajar mengenal dan memahami Allah SWT
dalam agama Islam, sehingga kelak setelah dewasa menjadi pribadi yang berkahlak
mulia sebagaimana yang dijelaskan dalam AlQur’an dan Sunnah Rasul Saw. Dengan
mengenalkan Asma’ul Husna sejak kecil diharapkan anak akan mengetahui jati diri
anak-anak dengan baik sehingga tercipta pribadi yang baik pula serta akan
membuat anak-anak semakin beriman dan cinta kepada Allah SWT. Akan tetapi
tidaklah mudah mengenalkan Asma’ul Husna yang menjelaskan Allah SWT yang ghoib
kepada anak-anak, maka dari itu perlu di informasikan melalui media informasi
yang diimbangi pemahaman akan Asma’ul Husna yang dapat menarik perhatian atau
minat anak-anak agar dapat mudah dipahami.
Bab 2
Pembahasan
2.1. Pengertian Asmaul Husna
Asmaul husna ada dua kata singkat
tetapi memoliki makna yang dalam dan luas , Asmaul Husna adalah nama nama baik
dan indah bagi Allah Swt, didalamnya mengandung sifat sifat kesempurnaan ,
kemuliaan dan keagungan Allah Swt , para ulama telah banyak menulis buku yang
membahas dan menggali makna yang terkandung dalam Asmaul Husna, hal ini
menunjukkan betapa Asmaul Husna mengandung samudra nilai yang penting. Ketika
kita meminta sesuatu hajat kepada Allah , kita panggil Allah dengan Asmaul
Husna yang menunjukan bahwa Allah bisa mengabulkan permintaan kita karena
memang Allah Swt memiliki hal tersebut, misalnya : Ketika meminta rezeki dalam
doa kita , kita panggil allah swt dengan asmaul husna Ya Rozzzaq (wahai dzat
yang maha pemberi rezeki) Ya Ghoni ( wahai dzat maha kaya) Ya Mughni (wahai
yang maha memakmurkan ) Di samping itu dalam masyarakat islam ketika memberi
nama anak yang baru lahir, sangat baik dan sangat di anjurkan jika memberi nama
anak tersebut dengan asmaul husna yang memiliki arti dan makna yang bisa di
teladani manusia , tentu dengan syarat di depan asmaul
husna tersebut diawali dengan kata ‘abdun , yang artinya hamba
Allah,misalnya abdur Rahim (hamba dzat yang maha pengasih ).
2.2 Memahami Asmaul Husna ( al-karim, al-mu’min, al-wakil, al-matin, al-jami’ al-adl, dan al-akhir)
I.
Al-karim ( الكريم ) Al-karim artinya yang maha mulia ,Allah adalah dzat yang maha
sempurna dengan kemuliaannya , dia terbebas dari perbuatan negatif dari
makhluk-makhluknya. Karena perbuatan negatif makhluk,sama sekali tidak akan
memengaruhi dan mengurangi kemuliaan Allah Swt. Semua telah ditentukan rizkinya
oleh Allah Swt , jangankan manusia binatangpun telah Allah sediakan rizkinya
masing-masing, hewan diberi makan dan tempat tinggal sesuai dengan karakter dan
habitatnya oleh Allah Swt. Yang Artinya : Dan tidak ada suatu binatang
melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia
mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. semuanya
tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).
Al-mukmin. Al-mu’min artinya yang maha memberi keamanan , Allah Swt adalah satu satunya dzat yang menjadi sumber rasa aman dan keamanan ketika kita berdoa kepada Allah dengan nama Al-Mu’min berarti ia memohon diberi keamanan , di hindarkan dari fitnah , bencana dan siksa . mu’min yang sejati adalah mu’min yang mengharap keamanan dari Allah Swt tidak meminta keamanan dan perlindungan dari selain allah swt , dialah uyang maha memberikan keamanan . Imam Al-Ghozali mengartikan Al-Mu’min adalah dengan dikembalikannya rasa aman dan keamanan ditutupnya segala jalan yang menimbulkan rasa takut rasa aman akan tergambar pada saat seorang manusia mengalami ketakutan , didalam asmaul husna Al-Mu’min terdapat kekuatan yang maha dasyat dan luar biasa , didalamnya terdapat pertolongan , perlindungan , dan jaminan. Allah swt berfirman yang artinya : “ Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, yang Maha Suci, yang Maha Sejahtera, yang Mengaruniakan Keamanan, yang Maha Memelihara, yang Maha perkasa, yang Maha Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.”
III.
Al-wakil ( الوكيل )
Al-wakil
berarti yang maha mewakili dialah wakil yang mutlak , dialah yang mengurusi
segala sesuatu yang menjadi urusan hambanya di samping itu dia juga menjadikan
segala sesuatu yang dibutuhkan oleh umat manusia, hanya allah yang dapat
memudahkan makhluknya dari kesusahan yang di hadapinya. Dalam kitab suci Al –
qur’an, asmaul husna Al – wakil disebut di
beberapa tempat, yaitu: Q.S. Ali-imron/3 ayat 173; Q.S An-nisa/4 ayat 81; Q.S
Al-An’am/6 ayat102; Q.S Yusuf/12
ayat 66; Q.S Al-Qosos/28 ayat 28; Q.S Az-zumar/39 ayat62; Q.S An-nisa/4 ayat
171; Q.S Al-isra/17 ayat 65; Q.S AL-ahzab/33 ayat 31; Q.S Al-ahzab/33 ayat 48;
Q.S Al-muzzammil/73 ayat 9.
IV.
Al-Matin ( المتين )
Kata
al-matin merupakan kata sifat yang diambil dari kata matn yang berarti kukuh
dan kuat. Al-matin brarti Yang Mahakukuh Allah adalah Zat yang mempunyai
kekuatan sempurna. Kekuatan-Nya terbatas dari kelemahan.Kekuatan-Nya yang kukuh
tidak bisa digoyahkan oleh makhluk-Nya.Kekuatan-Nya berdiri sendiri dan tiada
yang membantu dalam kekuatan. Dalam kitab suci Al-Qur’an,kata
Matin ditemukan sebanyak tiga kali, yaitu dua ayat menyifati rencana Allah,dan
satu ayat menyifati Allah,yaitu Q.S.al-A’raf/7:183,
Q.s al-Qalam/68:45,dan Q.S.
az-Zariyat/51:58: Artinya: Sesungguh Allah, Dialah pemberi rizqi yang mempunyai
kekuatan lago sangat kukuh. (Q.S Az-zariyat/51 : 58) Ayat tersebut menegaskan
bahwa Allah SWT. Mempunyai sifat yang sangat kukuh, tidak bisa di pengaruhi
yang lain dan tidak ada pula yang bisa mengubah qudrah dan iradah Allah SWT.
V. Al-Jami’
(الجامع )
dipermakaman maupun
mereka yang mati secara tidak wajar seperti mati tenggelam, dimakan binatang
buas, dan lain sebagainya. Semua akan di himpun oleh Allah mulai dari manusia
yang pertama sampai manusia yang terakhir nanti. Dalam kitab suci Al-qur’an,
Asma’ul husna Al-jami’
diebutkan dalam beberapa tempat, yaitu , Q.S
al-imran / 3 : 9; Q.S. An-nisa’/4 : 87, 140, 172 ; Q.S.
Yunus/10: 28, 45; Q.S.Al-isra’/17:
97; Q.S. Maryam/19: 85; Q.S. Taha/20: 102 ; Q.S. An-nur/25:
43; Q.S. Saba’/34: 26, 40; Q.S.
Al-jasiyah/45: 26. Allah-lah yang menghidupkan manusia, Allah pula yang akan
mematikan, kemudian Allah pula yang akan mengumpulkan semua manusia, mulai
manusia yang pertama sampai manusia yang terakhir pada hari kiamat nanti. Hal
ini ditegaskan sebagaimana dalam ayat berikut ini yang artinya : Katakanlah:
"Allah-lah yang menghidupkan kamu kemudian mematikan kamu, setelah itu
mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya; akan tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui. Orang-orang yang berdosa (mujirimin) akan
dikumpulkan oleh Allah dengan muka yang sedih, biru muram,karena mereka harus
menjalani siksaan yang panjang dan amat sedih.
VI. Al-‘Adl
(العدل )
Al-‘adl
berati adil. Maksudnya, Allah SWT. Adalah Zat yang maha adil. Keadilan Allah
Swt. Terhadap mahlik-Nya meliputi segala hal, baik menyangkut urusan keduniaan
maupun urusan akhirat. Allah Swt memberi rizqi kepada setiap mahluk asalkan mau
berusaha. Demikian pula dalam hal ibadah. Allah Swt. Tidak penah membedakan
cara ibadah antara hamba yang satu dengan hamba yang lain. Semua sama, kaya dan
miskin mempunyai kewajiban ibadah yang sama. Dalam kitab suci Al-qur’an
kata Al-‘adl
disebutkan dibeberapa tempat yaitu: Q.S. Al’imron/3:18; Q.S. An-nisa’/4:58,
135; Q.S. Al-maidah/5:8, 42;Q.S. Al-A’raf/7:
29; Q.S. An-nahl/16: 76, 90; Q.S.
Al-mukmin/40: 20; Q.S. Al-hujurat/49: 9; Q.S. At-tin/95: 8 dan masih banyak
ayat-ayat yang lainnya yang membahas tentang Adil. Ketika kita memutuskan
sebuah persoalan oleh allah swt. Kita diperintahkan untuk memutuskan dengan
adil, tidak boleh berat sebelah atau berpihak kepada yang salah. ini diatur
dalam alquran yang Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan
amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan
hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
mendengar lagi Maha melihat.
VII. Al-Akhir ( الأخير )
Al-akhir berarti yang maha akhir. Allah
swt. Adalah dzat yang maha akhir ( kekal) akhir bag allah tidak ada ujung dan
tanpa batas . setelah semua makhluk musnah , allah swt. Akan tetap ada dan
tidak akan mengalami kemusnahan . berbneda dengan makhluknya yang akan
mengalami kepunahan dan kemusnahan . setiap makhluk akan mengalami akhir baik.
Makhluk hidup akan nerakhir dengan kematian . sedangkan , benda mati akan
mengalami kepunahan seperti lapuk yang kemudian hancur lebur. Al-akhir adalah
dzat yang memiliki sikap kekal dan maha akhir yang tidak ada sesuatu pun
setelahnya . ia maha kekal tatkala semua makhluk hancur, maha kekal dengan
kekekalannya yang Artinya : “Dialah yang Awal dan yang
akhir yang Zhahir dan yang Bathin dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.”
Bab 3
Penutup
Kita harus menyakini Asmaul Husna, Allah tentu saja
bukan hanya menghafalkannya tetapi juga memahami , merenungi, dan
mengaplikasikannya dengan kehidupan sehari-hari dengan cara melaksanakan
perintahnya dan menjauhi larangannya . pada bab ini kita akan mempelajari
tentang Asmaul Husna yang meliputi pemgertian dan memahami Asmaul Husna ,
penjelasan selengkapnya sebagai berikut Keutamaan asmaul husna ditegaskan oleh
Rasulullah Saw dalam Hadist berikut : لله تسعة وتسعون اسما من حفظها دخل الجنة (
رواه مسلم :
۴۸۳۵ )
Artinya : Sesungguhnya Allah Swt mempunyai 99 nama , barang siapa yang
menghafalkannya , ia akan masuk surga. (HR. Muslim : 4853) Yang di maksud
dengan barang siapa yang menjaganya (من حفظها ) sehingga
seseorang bisa masuk surga , yaitu : 1. Menghafalkan dan menguasai Asmaul
Husna. 2. Memahami makna dan kandungan yang ada di dalamnya . 3. Menerapka
mengaktualisasikan atau mengimplementasikan ajaran atau nilai yang ada di
dalamnya dalam kehidupan sehari-hari.
Lumayan
BalasHapusterimakasih... mudah-mudahan kedepannya bisa lebih baik
HapusSoalnya sangat bagu
BalasHapusterimakasih... mudah-mudahan bertambah ilmunya
HapusBagus
BalasHapusBagus pak😊
BalasHapusbagus pak melatih banget
BalasHapus